Budaya tapa akan segera menjadi karakteristik dalam peradaban baru. Untuk itu, Pertapaan Hyang Agung mendorong para kesadaran untuk menundukkan 4 daya agar menjadi berdaya dan mendorong kesadaran untuk menempa karakter Hyang Kuasa dalam diri agar dapat berkuasa dalam hidup masing-masing kesadaran.
Menundukkan keempat daya yang terdiri dari cipta, karsa, rasa, dan pikir di hadapan Hyang Kuasa (sadar posisi) akan membuat keadaan/kahanan hidup senantiasa dalam kedamaian, ketenangan, dan ketentraman. Namun, sadar posisi saja tidaklah cukup. Untuk membuka jalan dalam kehidupan, perlu sadar menempa karakter yang artinya setiap saat dalam perjalanan adalah bentuk dari penempaan karakter. Jika telah sadar posisi dan sadar menempa karakter, maka pasti akan dianugerahi hidup yang penuh kedamaian, dianugerahi support dan fasilitas serta dibukakan jalan agar kesadaran dapat terus berjalan dan menempa karakternya menuju karakter Keagungan Katresnan.
Pertapaan Hyang Agung mengarahkan untuk menundukkan empat daya (cipta, karsa, rasa, dan pikir) agar berdaya serta menempa karakter Hyang Kuasa agar berkuasa dalam hidup masing-masing kesadaran, yaitu dengan membudayakan tapa. Supaya dapat berdaya dan berkuasa dalam hidup, cukup sadar dalam dua hal: Sadar posisi di hadapan Hyang Kuasa dan sadar tujuan menempa karakter Hyang Kuasa. Budaya bertapa dan budaya menundukkan empat daya akan menjadi karakteristik dari peradaban baru yang sedang dibangun. Untuk itu, Pertapaan Hyang Agung mengarahkan agar bertapa dapat segera dibudayakan.